Senin, 08 Desember 2008

KOPI ROBUSTA- Meningkat dipicu melesetnya perkiraan pasokan Vietnam



Harga kopi robusta di Bursa London, mengalami peningkatan dipicu informasi grup industry di Vietnam – penanam terbesar di dunia- menyatakan bahwa panen diluar perkiraan. Panen meleset 4% dari perkiraan yang disampaikan Asosiasi Kopi dan kakao Vietnam.

Vietnam memproduksi 17 juta bags, turun dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 17.5 juta bags hingga 18 juta bags, sama dengan jumlah tahun lalu. Cuaca pada tahun ini secara umum buruk, dengan frekuensi dan besarnya curah hujan.

Kopi Robusta untuk kontrak Januari terjerembab $76 atau 4.3% menjadi $1,864 per mt pada penutupan perdagangan kemarin di Liffe. Kopi jatuh 9.2% pada minggu lalu, lebih sedikit dibandingkan penurunan yang terjadi pada CMCI Index sebesar 15%.

Sementara itu kopi arabika kontrak Maret ditutup terjerembab 4.1% menjadi $1.0745 per pound di ICE. Harga sudah tergelincir 21% sejak tahun lalu.

Diprediksikan harga kopi akan meningkat, dikarenakan rendahnya hasil panen di Brazil, sebagai produser terbesar di dunia.Konsumsi kopi global diperkirakan akan tumbuh 2% per tahun dipicu penggunaan domestic.

Sementara itu harga gula putih mengalami peningkatan $12.40 untuk kontrak Maret atau meningkat 4.2% menjadi $307.20 per ton. Kakao kontrak Maret meningkat 68 pound atau 4.6% menjadi 1,558 pound ($2,307) per ton di Liffe.

Sementara itu harga kopi robusta di tingkat petani Kab.Nunukan, belum mengalami perubahan dan tetap diperdagangkan pada harga Rp.20.000/kg. Sementara harga di tingkat pengumpul dijual pada harga Rp.23.000 dan ditingkat pabrik dijual pada harga Rp.27.000/kg. Sementara harga kopi arabika di petani Kab.Kolaka dijual pada harga Rp.14.000/kg, ditingkat pengumpul Rp.16.000 dan dijual ditingkat pabrik pada harga Rp.24.000/kg.

Tidak ada komentar: