Rabu, 10 Desember 2008

GULA- Melejit dipicu permintaan ethanol


Harga gula mengalami peningkatan hingga mencapai level tertinggi dalam 1minggu dipicu menanjaknya biaya energy, yang menjadi signal meningkatnya permintaan untuk ethanol yang dibuat dari gula tebu di Brazil – perkebunan terbesar di dunia-.

Sementara itu, Indonesia sudah mencatat surplus gula jika produksi gula berbasis tebu dan gula rafinasi digabung. Total produksi keduanya di tahun 2008 mencapai 4,6 juta ton. Sedangkan produksi gabungan keduanyadi tahun 2009 diprediksi akan meningkat lagi.

Proyeksi tahun ini Indonesia sudah mengahasilkan 2,7- 2,8 juta ton untuk gula berbasis tebu. Sedangkan untuk raw sugar sekitar 1,5 juta ton. Indonesia memiliki carry over stock yang cukup besar seperti tahun lalu jadi total produksi tahun 2008 sekitar 4,6 juta ton dan itu akan terbawa di 2009.

Namun harus diperhatikan periode Januari - Juni yang tidak ada masa giling sehingga tidak ada produksi dalam negeri. Dalam kondisi seperti itu pemerintah akan menghabiskan stok yang sudah ada dan menggunakan produksi dari rafinasi.

Untuk tahun 2009 ,target produksi akan meningkat lagi di atas 4,5 juta ton. Sementara untuk produksi rafinasi pemerintah akan coba dapatkan raw sugar dari dalam negeri. Jadi revitalisasi pabrik gula untuk kuantitas sudah berahasil. Sudah naik produksinya dan masuk ke revitalisasi kualitas dan efisiensi.

Pemerintah Indonesia akan mengatur kuota impor gula termasuk bagaimana mendorong percepatan revitalisasi pabrik gula dalam negeri. Indonesia ingin bisa mengendalikan impor bahan baku, dan gula rafinasi dengan memproduksi lebih banyak raw sugar dalam negeri.

Harga minyak mentah mendaki 9.7 % sebelum keuntungannya tergerus. Dollar melemah untuk waktu kedua dalam 3 hari terhadap kumpulan mata uang utama dunia, yang mendorong minat terhadap komoditi US. CRB index yang memuat 19 raw material meningkat lebih dari 6% pada minggu ini. Kenaikan minyak mentah menolong peningkatan harga gula, melemahnya dollar juga mendorong harga komoditi.


Kontrak gula jenis raw untuk bulan Maret menanjak 0.4 cent atau 3.6% menjadi 11.62cent per pound di ICE Futures, harga sempat melonjak hingga 11.86cent yang merupakan level tertinggi sejak 1 Des. Gula sudah menanjak 7.4% pada tahun ini. Selain gula, kakao juga merupakan komponen dari CRB yang menanjak pada tahun 2008.


Kemungkinan gula akan turun hingga 10.5cent pada akhir tahun ini dipicu resesi global yang semakin dalam dan menggerus permintaan terhadap produk pemanis ini. Gula pernah tersungkur hingga 10.5cent pada 24 Oktober.

Tidak ada komentar: