Rabu, 29 Oktober 2008

MINYAK SAWIT – Ditutup melemah setelah Indonesia menurunkan pajak ekspor



CPO futures Malaysia ditutup melemah pada perdagangan kemarin, ditengah kekhawatiran pembeli akan mencari minyak sawit Indonesia setelah Jakarta menurunkan pajak ekspornya menjadi 0%. Penurunan pajak ekpor merupakan paket kebijakan dari pemerintah untuk meningkatkan kepercayaan pada pasar keuangan.

Para trader di Malaysia memperkirakan, akan banyak Negara importer, terutama yang memiliki kapasitas pengilangan seperti India akan mengimpor minyak sawit dari Indonesia.

Kontrak minyak sawit Januari di MDEX ditutup menurun RM24 atau 1.64% menjadi RM 1,435 (US401) per ton. Pada perdagangan selasa, kontrak cpo sempat turun menjadi RM 1,331 per ton, yang merupakan level terendah sejak pertengahan Agustus 2005. Sementara kontrak bulan yang lain diperdagangan turun antara RM13 dan RM63, dengan volume keseluruhan mencapai 11,970 ton.

Pemerintah Malaysia menyatakan, walaupun Indonesia sudah menurunkan pajak untuk cpo tidak akan merugikan cpo Malaysia ataupun harga, dikarenakan pasarnya berbeda dan strategi marketingnya juga berbeda. Ekpsor Malaysia tidak seperti Indonesia, eskportnya kebanyakan minyak sawit yang sudah diproses dibandingkan CPO.

Pemerintah Indonesia sudah menurunkan pajak ekspornya dari 7.5% di bulan Oktober menjadi 0%. Indonesia merupakan produser terbesar minyak sawit- yang dipergunakan untuk jangkauan yang luas produknya dari sabun hingga biodiesel – yang diperkirakan memproduksi 18.6 juta ton cpo pada tahun ini, naik dibandingkan tahun 2007 yang hanya mencapai 17.2 juta ton.

Gapki menargetkan ekspor CPO 2008 ini mencapai 14 juta metrik ton dari produksi tahun 2008 sebanyak 18,8 juta metrik ton. Sisanya, sebanyak 4,8 juta metrik ton diserap pasar dalam negeri. Ekspor pada 2007 tercatat sekitar 12,6 juta metrik ton. Ekspor CPO terutama ditunjukan ke Belanda, India, Jerman, Italia, Spanyol, dan Cina.Data Gapki per akhir Juli 2008 menyebutkan, ekspor CPO baru mencapai 8 juta metrik ton.Harga tender CPO Rp 4.100 per kg, harga CPO yang ideal adalah sekitar Rp5.500 per kg.

Tidak ada komentar: