Selasa, 21 Oktober 2008

BIJI-BIJIAN –Turun dipicu penurunan permintaan



Harga jagung dan kacang kedelai turun karena aksi spekulasi bahwa langkah darurat untuk menolong perbankan yang dilakukan US dan Eropa tidak akan cukup untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi dan membantu permintaan terhadap komoditi. Harga jagung dan kacang kedelai turun lebih dari 40% dari angka tertingginya tahun ini.

FED diberikan otoritas untuk membeli $600 miliar dari asset yang ada di pasar uang mutual fund untuk menopang redeption yang dilakukan investor. Pemerintah Perancis telah menginvestasikan 10.5 miliar Euro ($14 miliar) di BNP Paribas SA dan 5 (lima) Bank lainnya untuk mendorong lending.

Para analis dunia menyatakan, bahwa kerusakan yang ditimbulkan sudah sangat parah untuk dapat membantu menguatkan daya beli konsumen dan ini dampaknya sangat negative untuk komoditi. Semua usaha lebih diarahkan pada perbaikan system keuangan dan bagaimana menolong resesi global yang semakin dalam.

Harga jagung untuk kontak Desember ditutup turun 7.5cent atau 1.8% menjadi $4.11 per bushel di CBOT, setelah sebelumnya sempat menanjak 8.8% dan menyentuh level tertinggi sejak 15 Oktober di $4.2775. Kontrak paling aktif sudah mengalami penurunan 49% sejak level tertinggi di 27 Juni pada harga $7.9925.

Minyak kedelai futures untuk kontrak Januari turun 25.5cent atau 2.7% menjadi $9.1525 per bushel, setelah melejit 7.8% pada 3 sesi sebelumnya dan melonjak pada $9.555 yang merupakan level tertinggi sejak 14 Oktober. Kacang kedelai sudah menurun 44% sejak angka tertinggi di $16.3675 pada 3 Juli.

Jatuhnya harga golongan biji-bijian juga dikarenakan turunya biaya pengapalan yang menjadi indikasi turunya pertumbuhan ekonomi dan permintaan terhadap komoditi.

Tidak ada komentar: