Senin, 17 November 2008

KOPI – Jatuh karena menurunnya permintaan



Harga kopi mengalami penurunan hingga keposisi harga terendah lebih dari 1 minggu dipicu informasi bahwa Jepang memasuki masa resesi sejak 2001 yang memberikan kekhawatiran pada pelambatan ekonomi dan akan mengurangi permintaan untuk komoditi.

Ekonomi Jepang, kedua terbesar di Dunia setelah US, tidak diperkirakan mengalami kontraksi dalam kuarter ketiga karena perusahaan memotong pengeluarannya. Harga saham di Eropa dan US juga mengalami penurunan. CRB index yang memuat 19 raw material jatuh lebihd dari 1.7%

Kopi jenis Arabika untuk kontrak Maret melemah 0.75cent atau 0.6% menjadi $1.147 per pound di ICE. Sebelumnya harga meluncur menjadi $1.106, yang merupakan level terendah untuk kontrak aktif sejak 6 November. Selama tahun ini, harga futures sudah turun 16%, menyentuh level terendah pada $1.0505 di 27 Oktober, terenda sejak Mei 2007.

Di London, Kopi jenis robusta turun $3 atau 0.2% menjadi $1,825 per mt pada perdagangan di Liffe.

Data dari Departemen Pertanian. Di Indonesia, harga Kopi Arabika di petani Kab.Kolaka dijual pada harga Rp.10.000/kg, sementara harga kopi robusta di petani Kab.Nunukan dijual pada harga Rp.15.000.

Tidak ada komentar: