Kamis, 13 November 2008

KARET- Melemah dipicu menurunnya permintaan



Harga karet ditutup melemah pada perdagangan kemarin ditengah-tengah melemahnya permintaan dan ketidaknyamanan berita disektor industri, terutama di sector kendaraan bermotor. Pasar focus pada perhatian konsumsi karet ditengah buruknya keadaan mayoritas ekonomi di Cina, Jepang, US dan ketidakmenentuan keuangan global. Cina, secara tradisional merupakan top konsumen komoditi ini.


Cina melaporkan pertumbuhan out put industrinya secara tahunan melemah 8.2% pada bulan Oktober, penurunan terbesar sejak 2001 untuk sector manufaktur ditengah jatuhnya ekspor dan melemahnya konsumsi domestic. Volatility di Tocom dan Sicom juga menekan harga pasar lokal.


Kontrak karet di Tocom untuk penyerahan Oktober mengalami penurunan 10.1 yen (100yen=RM3.84) menjadi 171.3 yen per kg, setelah sempat meluncur turun hingga 168 yen. Di petang, Badan Resmi Karet Malaysia menyatakan harga fisik karet grade SMR20 turun 1.5cent menjadi 629 sen per kg, sementara jenis latex turun 3 sen menjadi 472 sen.


Sementara harga dipenjual ditutup untuk grade SMR20 turun 4.5sen menjadi 627sen per kg dan latex turun 4sen menjadi 470.5sen.


Harga karet di Indonesia untuk jenis latex di Kab.Indragiri hilir diperdagangkan petani pada harga Rp.4.000/kg.(Asy/Bpti)

Tidak ada komentar: