Senin, 03 November 2008

GANDUM – Melejit karena aksi spekulasi meningkatnya permintaan


Harga gandum melejit untuk pertama kali dalam tiga sesi karena aksi spekulasi meningkatnya permintaan untuk supply US setelah mengalami penurunan 21% pada Oktober. Harga futures di Chicago mengalami penurunan pada posisi terendah lebih dari 22 tahun pada bulan lalu dipicu krisis ekonomi global yang menghancurkan permintaan. Rendahnya harga akan mendorong pembeli dari luar US untuk membeli cadangan gandum US.

Kontrak gandum bulan Desember ditutup meningkat 25.75cent atau 4.8% menjadi $5.62 per bushel di CBOT. Kontrak aktif sudah mengalami penurunan 58% dari rekor $13.495 di 27 Februari. Petani seluruh dunia meningkatkan penyemaiannya untuk memperoleh keuntungan dari tingginya harga yang melejit hingga 77% pada tahun 2007

Sebelumnya, diperkirakan Konsumsi global terhadap gandum diperkirakan akan meningkat menjadi 655.6 juta mt, naik 61% dari tahun sebelumnya. Produksi juga mengalami lonjakan hingga 11% ke rekor 680.2 juta ton, demikian laporan USDA.

Pada 23 Oktober, pembeli luar negeri berkomitmen untuk membeli 18.9juta ton dari supply US sejak 1 Juni, turun 29%. Gandum merupakan hasil panen terbesar keempat di US, nilainya mencapai $13.7 miliar di 2007.

LOGAM – Emas meningkat dipicu aksi pembelian

Kontrak emas futures mengalami peningkatan untuk pertama kali dalam tiga sesi setelah mengalami penurunan terbesar pada Oktober sejak Maret 1980 dipicu aksi pembelian, perak juga mengalami peningkatan.

Kontrak Oktober emas ditutup meningkat 18% disaat eruo jatuh 9.7% terhadap dollar. Emas sudah mengalami kejatuhan 30% dari rekor $1,033.90 per ons di 17 Maret dipicu prospek terjadinya deflasi yang menarik bagi emas.

Emas kontrak Desember ditutup meningkat $8.60 atau 1.2% menjadi $726.80 per ons di Comex, sementara harga perak mengalami peningkatan 2cent atau 0.2% menjadi $9.75 per ons. Emas sudah mengalami kejatuhan 35% pada tahun ini, sementara emas sudah turun 13%.

Permintaan emas mengalami penurunan pada Oktober karena gain yang terjadi pada dollar sebesar 7.8% terhadap kumpulan enam mata uang utama dunia. Emas secara umum bergerak berlawanan arah dengan dollar. Dollar sudah menguat cukup besar sejak 8 minggu, hal ini menarik untuk melakukan pembelian emas.

Peningkatan emas masih tertahan karena investor masih berkeinginan memegang cash dan berkurangnya permintaan akibat krisis ekonomi.

Di BBJ, harga emas mengalami koreksi Rp.150/gram atau 0.06% menjadi Rp.259.700 dipicu aksi spekulasi jual selektif yang dilakukan investor.

Sementara itu harga tembaga mengalami peningkatan seiring dengan harapan membaiknya kondisi ekonomi dan reboundnya pasar saham. Tembaga kontrak Desember meningkat 1.1cent atau 0.6% menjadi $1.84 per pound. (Asy/Bpti)


Tidak ada komentar: